Langsung ke konten utama

Jenis-jenis pencemaran dan penyebab penurunan berbagai macam hayati di Danau Tempe serta solusi perbaikannya



A.Jenis-Jenis Pencemaran di Danau Tempe
            Ialah berupa pencemaran kimiawi yaitu adalah pencemaran yang disebabkan oleh bahan yang berupa logam (Hg, Pb, As, Cd, Cr dan Hi), pupuk anorganik, pestisida, detergen, dan minyak yang biasa berasal dari masyarakat sekitar yang menyebabkan tumbuhan air seperti enceng gondok yang merupakan gulma air, Pertumbuhan gulma
air berkembang dengan cepat apabila terpicu oleh kesuburan air danau,yaitu kadar Nitrogen dan Phosphor pada pupuk. Tumbuhan ini berfungsi melindungi biota air danau termasuk ikan dan sebagai habitat pertumbuhannya. Namun demikian apabila tumbuh tanpa kendali tumbuhan ini menjadi gulma air dan mempengaruhi kuantitas dan kualitas air. Gulma air dapat dikendalikan secara mekanis, biologis dan kimiawi. Pengendalian secara kimia tidak disarankan karena dapat menimbulkan pencemaran air danau.,pencemaran biologi yaitu pencemaran yang disebabkan oleh bahan yang seperti berupa mikroorganisme, misalnya Escherichia coli, Entamoeba coli, dan Salmonella thyposa yang dapat menyebabkan penyakit dan pencemaran fisik adalah pencemaran yang disebabkan oleh bahan yang berupa kaleng-kaleng, botol, plastik, dan karet yang biasanya berasal dari masyarakat itu sendiri yang adapun penimbunan sampah tersebut dapat menyebabkan pendangkalan tanah selain itu sampah-sampah pelastik atau kaleng dan juga pupuk anorganik dapat menyebabkan oksigen tidak dapat menembus tanah sehingga menyebabkan humus pada tanah dapat hilang atau berkurang.dan selain itu juga terjadi pencemaran pada air di danau tempe Kegiatan transportasi dan wisata air yang menggunakan perahu bermotor dapat mencemari air danau akibat kebocoran atau tumpahan bahan bakar dan pelumasnya.Kegiatan usaha perikanan budidaya yang menggunakan pakan ikan buatan seperti keramba jaring apung (KJA), menyisakan sisa pakan dan limbah ikan.Tumbuhan air dan alga yang mati akan membusuk dan terurai dalam air yang menyebabkan pencemaran.

B.Penyebab Penurunan Berbagai Macam Hayati di Danau Tempe
            Adapun penyebab menurunnya keanekaragaman hayati di danau tempe disebabkan oleh sistem penangkapan ikan dengan cara yang merusak (misalnya penggunaan racun ikan)atau dengan cara yang tidak ramah lingkungan yang biasa digunakan nelayanseperti julu,bubu, jabba dan bangka toddo yang dipakai sebagai tempat mengumpulkan ikan memiliki akar yang sampai ke dasar danau dan menjadi perangkap sedimen (sediment trap) sehingga menambah sedimentasi di Danau Tempe, luas bungka toddo tidak sesuai ketentuan sehingga mengganggu aktivitas penangkapan nelayan lain, tanaman air yang hanyut pada saat banjir sangat membahayakan rumah penduduk, salah satu alat tangkap yang digunakan adalah strom (kontak) untuk mengambil ikan-ikan yang susah ditangkap seperti ikan gabus.serta penangkapan ikan secara berlebihan dalam menyebabkan menurunya populasi anak ikan yang masih muda sehingga berakibat pada penurunan keanekaragaman ikan danau. Perubahan fungsi lahan di daerah tangkapan air dan pembangunan jalan di tepian danau dapat berakibat pada rusaknya keanekaragaman hayati. Demikian juga pembersihan tanaman air dan reklamasi lahan dapat menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati perairan danau tempe.


C.Solusi Perbaikan
            Adapun solusi dari berkurangnya keanekaragaman hayati dapat diatasi dengan:
·         Adanya kesadaran mulai dari diri sendiri untuk menjaga lingkungan di Danau Tempe. Dengan dimulai dari atur diri sendiri akan bersifat fleksibel terhadap pelestarian keanekaragaman hayati. Manfaat keanekaragaman hayati itu sangat banyak. oleh karena itu perlu dilestarikan.
·         Pengembangan agrowisata di Danau Tempe. Dengan mengembangkannya maka akan mendapatkan dua fungsi sekaligus yaitu untuk menjaga keanekaragaman hayati dan fungsi ekonomi.
·         Melaksanakan pembangunan ramah lingkungan di lingkungan Danau Tempe.
·         Berusaha untuk meminimalisir penggunaan barang-barang seperti plastik dan kertas. Mengupayakan untuk mendaur ulang barang-barang yang bisa didaur ulang demi menjaga keanekaragaman hayati di Danau Tempe.
·         Menggunakan sistem pengelolaan hama terpadu (PHT). Dengan adanya PHT, dapat menjaga rantai makanan yang berdampak pada pelestarian keanekaragaman hayati di Dana Tempe.
·         Memaksimalkan sistem pencagaran baik secara in situ maupun ex situ pada berbagai macam jenis ikan yang akan dilestarikan di Danau Tempe.

Adapun solusi untuk mengatasi pencemaran lingkungan yaitu dengan:
1. Membuang sampah pada tempatnya
Membuang sampah ke Danau Tempe akan meyebabkan aliran airnya terhambat. Akibatnya, sampah akan menumpuk dan membusuk. Sampah yang membusuk selain menimbulkan bau tidak sedap juga akan menjadi tempat berkembang biak berbagai jenis penyakit. Selain itu, bisa meyebabkan banjir pada musim hujan di kawasan kabupaten wajo.
Salah satu cara untuk menanggulangi sampah terutama sampah rumah tangga adalah dengan memanfaatkannya menjadi pupuk kompos. Sampah-sampah tersebut dipisahkan antara sampah organik dan anorganik.Selanjutnya, sampah organik ditimbun di dalam tanah sehingga menjadi kompos. Adapun sampah anorganik seperti plastik dan kaleng bekas dapat di daur ulang menjadi alat rumah tangga dan barang-barang lainnya yang dapat juga menggerakkan perekonomian masyarakat di sekitar Danau Tempe.

2. Penanggulangan limbah industri
Limbah dari industri terutama yang mengandung bahan-bahan kimia, sebelum dibuang harus diolah terlebih dahulu. Hal tersebut akan mengurangi bahan pencemar di perairan. Dengan demikian, bahan dari limbah pencemar yang mengandung bahan-bahan yang bersifat racun dapat dihilangkan sehingga tidak mengganggu ekosistem.Menempatkan pabrik atau kawasan industri di daerah yang jauh dari keramaian penduduk. Hal ini dilakukan untuk menghindari pengaruh buruk dari limbah pabrik dan asap pabrik terhadap kehidupan masyarakat.

3. Penanggulangan pencemaran udara
Pencemaran udara akibat sisa dari pembakaran kendaraan bermotor pada perahu bermotor, dapat dicegah dan ditanggulangi dengan mengurangi pemakaian bahan bakar minyak. Perlu dipikirkan sumber pengganti alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan, seperti kendaraan ramah lingkungan. Selain itu, dilakukan usaha untuk mendata dan membatasi jumlah perahu bermotor yang layak beroperasi.


4. Penghijauan dan Penanaman Pohon
Tumbuhan mampu menyerap CO2 di udara untuk fotosintesis. Adanya jalur hijau di sekitar lingkungan Danau Tempe akan mengurangi kadar CO2 di udara yang berasal dari asap kendaraan bermotor dll, Dengan demikian, tumbuhan hijau bisa mengurangi pencemaran udara. Selain itu, tumbuhan hijau melepaskan O2 ke atmosfer.

5. Penggunaan pupuk dan obat pembasmi hama tanaman yang sesuai
Pemberian pupuk pada tanaman dapat meningkatkan hasil pertanian. Namun, di sisi lain dapat menimbulkan pencemaran jika pupuk tersebut masuk ke perairan. Eutrofikasi yaitu 
Definisi dasarnya adalah pencemaran air yang disebabkan oleh munculnya nutrient yang berlebihan ke dalam ekosistem air sehingga merupakan salah satu dampak negatif yang ditimbulkan oleh pupuk buatan yang masuk ke perairan Danau Tempe.Begitu juga dengan penggunaan obat anti hama tanaman. Jika penggunaannya melebihi dosis yang ditetapkan akan menimbulkan pencemaran di Danau Tempe. Selain dapat mencemari lingkungan juga dapat meyebabkan musnahnya organisme tertentu yang dibutuhkan, seperti bakteri pengurai atau serangga yang membantu penyerbukan tanaman yang ada di kawasan Danau Tempe.Pemberantasan hama secara biologis merupakan salah satu alternatif yang dapat mengurangi pencemaran dan kerusakan ekosistem pertanian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbandingan Akar,Batang,Daun Monokotil dan Dikotil

Perbedaan Dari Bagian-Bagian Tubuh Tumbuhan Monokotil dan Dikotil 1)       Akar: A)      DIkotil: (1)     Tersusun dari akar tunggang (2)     Batas ujung akar & kaliptra tidak jelas (3)     Perisikel terdiri dari satu lapis sel (4)     Perisikel membentuk cabang meristem sekunder.contohnya Kambium dan Kambium Gabus. (5)     Empulur sempit/tidak memiliki empulur  pada pusat  akar. (6)     Xilem berada di dalam dan floem berada di luar. (7)     Memiliki cambium. B)       Monokotil: (1)     Jenis akar serabut. (2)     Batas ujung akar dan kaliptra jelas (3)     Perisikel terdiri dari beberapa lapis sel yang berdinding tebal yang hanya membentuk akar. (4)     Xilem dan floem letaknya berselang seling. (5)     Empulurnya luas pada pusat akar. (6)     Tidak memiliki cambium. 2)       Batang: A)      Dikotil: (1)     Batang bercabang. (2)     Pembuluh angkut teratur dalam susunan lingkaran. (3)     Punya cambium vaskuler,sehingga dapa

Unsur instristik dan ekstrinstik Novel Narnia dan Novel 99 Cahaya di Langit Eropa

Sinopsis Novel Narnia : Keponakan Penyihir Cerita ini dimulai di  London  sekitar tahun 1885, ketika dua anak,  Digory Kirke  dan  Polly Plummer  bertemu. Pada suatu hari, ketika sedang menjelajahi loteng rumah, mereka tanpa sengaja masuk ke ruangan yang salah dan mengejutkan paman Digory,  Andrew Ketterley . Paman Andrew, seorang  penyihir  yang belajar sendiri, menipu Polly untuk menyentuh sebuah  cincin  ajaib yang berwarna kuning. Hasilnya adalah Polly tiba-tiba lenyap. Lalu paman Andrew menipu Digory untuk mengikut Polly dengan memakai cincin lain, dengan janji bahwa Digory bisa membawa kembali Polly dengan menggunakan cincin ajaib berwarna hijau. Cincin-cincin tersebut memindahkan Polly dan Digory ke sebuah  hutan  dengan banyak  mata air . Di hutan tersebut,  Hutan antara Dunia-dunia , mereka menemukan bahwa ketika cincin yang tepat dipakai, dengan melompat ke mata air yang berbeda, mereka bisa masuk ke dunia yang lain. Digory meyakinkan Polly untuk ikut dan menjelajahi be

STMKG (Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika)

Berikut ini Admin akan menjelaskan tentang almamater Admin Yaitu STMKG(Sekolah Tinggi Meterologi Klimatologi dan Geofisika) STMKG didirikan di Bandung pada tahun 1955 dengan nama Akademi Meterologi dan Geofisika (AMG), kampusnya berada di Institut Teknologi Bandung (ITB). Pada tahun 1960, AMG dipindahkan ke Jakarta, kampusnya berada di Kantor Lembaga Meteorologi dan Geofisika (LMG) Jl. Arief Rakhman Hakim No. 3 Jakarta Pusat. Tahun 1960 – 1978 AMG dibawah Pusat Meteorologi dan Geofisika. Pada tahun 1978, AMG berubah nama menjadi Balai Pendidikan dan Latihan Meteorologi dan Geofisika (BPLMG) dengan status berada di bawah Badan Diklat Departemen Perhubungan (KM. 55/OT/PHB-1978 31 Maret 1978). Sejak tahun 2000, BPLMG berubah kembali menjadi AMG di bawah Badan Diklat Departemen Perhubungan (SK. Menhub No. KM 82 Thn 1999 Tgl 13-10-1999), dan kampusnya pindah dan berlokasi di Jl. Perhubungan I No.5, Komplek Meteo DEPHUB, Pondok Betung, Bintaro. Dan sampai tahun 2004 AMG tetap dib