Masa kehidupan manusia
prasejarah terbagi kedalam dua masa, yaitu:
#
Masa Pleistosen
Manusia prasejarah diperkirakan
pertama kali muncul pada masa Pleistosen ini. Pada masa ini terjadi pencairan
es (glasiasi) berkali kali. Masa Pleistosen berlangsung hingga 10.000 tahun
yang lalu. Bentuk tubuh manusia saat itu juga selalu menyesuaikan dengan
perubahan-perubahan alam yang terjadi. Meskipun kemampuan akal dan fisik masih
terbatas, manusia prasejarah pada jaman ini harus mencari makan dengan
mengandalkan kemampuan fisik dan peralatan yang masih sangat sederhana. Pada
saat masa Pleistosen akhir atau disebut juga sebagai mas Holosen, banyak
gletser mencair hingga permukaan laut naik. Masa Holosen dimulai sejak 10.000
tahun yang lalu hingg kini. Pada masa Holosen ini tingkat kemahiran manusia
semakin berkembang. Manusia dapat dibedakan dari hewan karena memiliki akaldan
berkembang secara bertahap sesuai dengan perkembangan pola pikirnya. Pada
kehidupan manusia prasejarah pada masa ini mereka mulai tinggal di gua-gua,
lalu mencari makan dengan cara berburu dan bercocok tanam
#
Masa Holosen
Manusia prasejarah yang hidup di
masa Holosen diperkirakan telah menggunakan alat abntu untuk mencari makan dan
mempertahankan hidupnya dari serangan binatang buas. Alat-alat bantu ini masih
sangat sederhana dan mungkin masih mendekati bentuk aslinya.
Jenis alat-alat yang digunakan
manusia prasejarah pada masa ini adalah:
*
Batu gumpal-gumpal (kerakal atau serpihan bantu besar)
Ini digunakan untuk menumbuk makanan
atau benda. Batuan tersebut dikenal dengan istilah core - tools
*
Alat-alat bantu yang terdiri dari batu, kayu, tulang, atau tanduk
Alat-alat ini dibuat dengan cara
dipukul-pulul untuk mendapatkan bentuk yang lebih baik. Ada sisi yang dibuat
lebih tajam untuk mengiris binatang buruan. Alat ini digolongkan sebagai kapak
walaupun bentuknya masih sangat sederhana.
*
Alat-alat bantu yang terbuat dari gumpalan batu
Berbeda dengan core - tools, alat
ini telah mempunyai bentuk yang lebih sempurna, lebih kecil, dan dipakai untuk
pekerjaan yang lebih ringan, seperti: memotong daging dan membelah tulang.
Pasca masa Peistosen dan masa
Holosen, kehidupan manusia prasejarah masih memenuhi kebutuhan pangannya dengan
cara berburu binatang dan mengumpulkan makanan, seperti umbi-umbian, kerang,
dll. Kehidupan manusia prasejarah ini diperkirakan muncul sekitar 6.000
tahun sebelum masehi. Susunan tugas pada masa kehidupan manusia prasejarah juga
telah tertata sesuai dengan jenis kelamin. Kaum pria berburu, sedangkan kaum wanita
mengumpulkan makanan. Begitu pula dalam kehidupan spiritual terutama dalam
upacara pemujaan arwah nenek moyang.
Jenis
alat-alat yang digunakan manusia prasejarah pada masa ini adalah:
Batu
gumpal-gumpal (kerakal atau serpihan bantu besar)
Ini digunakan untuk menumbuk makanan atau
benda. Batuan tersebut dikenal dengan istilah core - tools
Alat-alat
bantu yang terdiri dari batu, kayu, tulang, atau tanduk
Alat-alat ini dibuat dengan cara
dipukul-pulul untuk mendapatkan bentuk yang lebih baik. Ada sisi yang dibuat
lebih tajam untuk mengiris binatang buruan. Alat ini digolongkan sebagai kapak
walaupun bentuknya masih sangat sederhana.
Alat-alat
bantu yang terbuat dari gumpalan batu
Berbeda dengan core - tools, alat ini telah
mempunyai bentuk yang lebih sempurna, lebih kecil, dan dipakai untuk pekerjaan
yang lebih ringan, seperti: memotong daging dan membelah tulang. Pasca masa
PLeistosen dan masa Holosen, kehidupan manusia prasejarah masih memenuhi
kebutuhan pangannya dengan cara berburu binatang dan mengumpulkan makanan,
seperti umbi-umbian, kerang, dll. Kehidupan manusia prasejarah ini
diperkirakan muncul sekitar 6.000 tahun sebelum masehi. Susunan tugas pada masa
kehidupan manusia prasejarah juga telah tertata sesuai dengan jenis kelamin.
Kaum pria berburu, sedangkan kaum wanita mengumpulkan makanan. Begitu pula
dalam kehidupan spiritual terutama dalam upacara pemujaan arwah nenek
moyang.
2.Perbandingan
kehidupan manusia masa berburu, bercocok tanam, dan perundagian!
=Ciri-Ciri
Kehidupan Pada Masa Berburu dan Meramu
-Kehidupan
berpindah-pindah (nomaden)
-Bahan
makanan tergantung pada alam (food cathering)
-Tinggal
di gua-gua tepi pantai.
-Sudah
ada pembagian tugas.
-Alat/perkakas
terdiri dari batu berbentuk kapak perimbas dan kapak genggam
Ciri - Ciri Kehidupan Manusia Purba Pada Masa
Bercocok Tanam
-Hidupnya
sudah menetap (sedenten).
-Bahan
makanannya hasil dari bercocok tanam (food producing).
-Sudah
mulai mengenal hidup bergotongroyong, dipimpin kepala suku.
-Sudah
mengenal perdagangan barter.
-Alat
pertaniannya terdiri dari kapak persegi dan kapak lonjong.
Ciri-ciri kehidupan manusia purba pada masa
Perundagian
-Telah
mengenal pembuatan alat-alat dari logam
-Mengenal
pembagian kerja
-terdapat
stratifikasi social atas dasar keahlian dan kepemilikan logam
-maasyarakat
telah teratur karena telah terikat oleh norma-norma yang diciptakan
-Telah
ada pemerintahan suku yang setingkat dengan raja
-Mengolah
tanah dengan irigasi dan pemupukan
-Telah
mengembangkan perdagangan
-mampu
membuat kaca sederhana berupa manic-manik yang indah
-Seni
lukis, perdagangan, dan pelayaran meningkat pesat
-Mengenal
teknik pembuatan alat dari logam
3.Identifikasikan jenis-jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia
dengan manusia yang ditemukan di luar negeri!
=
A.Jenis-jenis
manusia purba di Indonesia:
Meganthropus paleojavanicus
Meganthropus paleojavanicus berasal dari kata-kata; Megan= besar, Anthropus= manusia, Paleo= tua, Javanicus= dari Jawa. Jadi bisa disimpulkan bahwa Meganthropus paleojavanicus adalah manusia purba bertubuh besar tertua di Jawa. Fosil manusia purba ini ditemukan di daerah Sangiran, Jawa tengah antara tahun 1936-1941 oleh seorang peneliti Belanda bernama Von Koeningswald. Fosil tersebut tidak ditemukan dalam keadaan lengkap, melainkan hanya berupa beberapa bagian tengkorak, rahang bawah, serta gigi-gigi yang telah lepas. Fosil yang ditemukan di Sangiran ini diperkirakan telah berumur 1-2 Juta tahun.
Ciri-Ciri Meganthropus paleojavanicus
- Mempunyai
tonjolan tajam di belakang kepala.
- Bertulang
pipi tebal dengan tonjolan kening yang mencolok.
- Tidak
mempunyai dagu, sehingga lebih menyerupai kera.
- Mempunyai
otot kunyah, gigi, dan rahang yang besar dan kuat.
- Makanannya
berupa tumbuh-tumbuhan.
Pithecanthropus
Fosil manusia purba jenis Pithecanthrophus adalah jenis fosil manusia purba yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Pithecanthropus sendiri berarti manusia kera yang berjalan tegak. Paling tidak terdapat tiga jenis manusia Pithecanthropus yang ditemukan di Indonesia, yaituPithecanthrophus erectus, Pithecanthropus mojokertensis, dan Pithecanthropus soloensis. Berdasarkan pengukuran umur lapisan tanah, fosil Pithecanthropus yang ditemukan di Indonesia mempunyai umur yang bervariasi, yaitu antara 30.000 sampai 1 juta tahun yang lalu
- Pithecanthropus erectus, ditemukan oleh Eugene
Dubois pada tahun 1891 di sekitar lembah sungai Bengawan Solo, Trinil,
Jawa Tengah. Fosil yang ditemukan berupa tulang rahang atas, tengkorak,
dan tulang kaki.
- Pithecanthropus mojokertensis, disebut juga dengan
Pithecanthropus robustus. Fosil manusia purba ini ditemukan oleh Von
Koeningswald pada tahun 1936 di Mojokerto, Jawa Timur. Fosil yang
ditemukan hanya berupa tulang tengkorak anak-anak.
- Pithecanthropus soloensis, ditemukan di dua tempat
terpisah oleh Von Koeningswald dan Oppernoorth di Ngandong dan Sangiran
antara tahun 1931-1933. Fosil yang ditemukan berupa tengkorak dan juga
tulang kering.
Homo
Manusia purba dari genus Homo adalah jenis manusia purba yang
berumur paling muda, fosil manusia purba jenis ini diperkirakan berasal dari
15.000-40.000 tahun SM. Dari volume otaknya yang sudah menyerupai manusia
modern, dapat diketahui bahwa manusia purba ini sudah merupakan manusia (Homo)
dan bukan lagi manusia kera (Pithecanthrupus). Di Indonesia sendiri ditemukan
tiga jenis manusia purba dari genus Homo, antara lain Homo soloensis, Homo wajakensis, dan Homo floresiensis.
- Homo soloensis, ditemukan oleh Von
Koeningswald dan Weidenrich antara tahun 1931-1934 disekitar sungai
bengawan solo. Fosil yang ditemukan hanya berupa tulang tengkorak.
- Homo wajakensis, ditemukan oleh Eugene
Dubois pada tahun 1889 di Wajak, Jawa Timur. Fosil yang ditemukan berupa
rahang bawah, tulang tengkorak, dan beberapa ruas tulang leher.
- Homo floresiensis, ditemukan saat penggalian
di Liang Bua, Flores oleh tim arkeologi gabungan dari Puslitbang Arkeologi
Nasional, Indonesia dan University of New England, Australia pada tahun
2003. Saat dilakukan penggalian pada kedalaman lima meter, ditemukan kerangka
mirip manusia yang belum membatu (belum menjadi fosil) dengan ukurannya
yang sangat kerdil. Manusia kerdil dari Flores ini diperkirakan hidup
antara 94.000 dan 13.000 tahun SM
B.Jenis-jenis
manusia purba yang ditemukan diluar negeri
1.sinanthropus pekninensis
Berdasarkan
penemuan fosil pithecanthropus pekinensis memiliki persamaan dengan
pithecanthropus erectus.fosil ini ditemukan oleh prof.davidson black pada tahun
1927 di gua-gua dekat Chou-Kou-Tien Peking
2.Homo Africanus (Homo Rhodoensis)
Ditemukan
oleh Raymond Dart dan Robert brom pada tahun 1924 di goa Broken hill Rhodesia
(Zimbabwe)
3.Australopithecus Africanus
Ditemukan
olah Raymond Dart pada tahun 1924 di Taung dekat Vryburg,afrika selatan
4.Homo Heidelbergensis
Ditemukanoleh
Dr.Schoetensack di desa maurer dekat kota Heidelberg(Jerman)
5.Homo Neanderthalensis
Ditemukan
oleh Rudolf Virchow di lembah sungai neander, dekat dusseldorf, jerman tahun
1956.Ciri-ciri manusia purba ini mendekati cirri Homo Wajakensis
6.Homo Cro Magnon (Ras Cro-Magnon)
Ditemukan
oleh Lartet di gua Cro Magnon dekat Lez Eyzies sebelah barat daya Perancis
tahun 1868
Komentar
Posting Komentar