Sinopsis
Novel Narnia : Keponakan Penyihir
Cerita ini dimulai
di London sekitar tahun 1885, ketika dua anak, Digory Kirke dan Polly
Plummer bertemu. Pada suatu hari, ketika sedang menjelajahi loteng rumah,
mereka tanpa sengaja masuk ke ruangan yang salah dan mengejutkan paman
Digory, Andrew
Ketterley. Paman Andrew, seorang penyihir yang belajar sendiri, menipu Polly
untuk menyentuh sebuah cincin ajaib yang
berwarna kuning. Hasilnya adalah Polly tiba-tiba lenyap. Lalu paman Andrew
menipu Digory untuk mengikut Polly dengan memakai cincin lain, dengan janji
bahwa Digory bisa membawa kembali Polly dengan menggunakan cincin ajaib
berwarna hijau. Cincin-cincin tersebut memindahkan Polly dan Digory ke
sebuah hutan dengan banyak mata air. Di hutan tersebut, Hutan antara
Dunia-dunia, mereka menemukan bahwa ketika cincin yang tepat dipakai, dengan
melompat ke mata air yang berbeda, mereka bisa masuk ke dunia yang lain. Digory
meyakinkan Polly untuk ikut dan menjelajahi beberapa mata air bersamanya.
Setelah menandai mata
air yang akan mengembalikan mereka ke kembali,
mereka melompat ke dalam mata air yang lain. Mereka sampai sampai di
sebuah istana yang sudah hancur
di ibukota kuno dari dunia tersebut, dunia Charn. Mereka menemukan
sebuah aula besar yang penuh berisi patung-patung lilin dari semua bekas
pemimpin-pemimpin Charn dari yang pertama kali memimpin. Wajah-wajah yang
pertama adalah wajah-wajah yang baik, bahagia dan kuat. Namun wajah-wajah yang
kemudian adalah wajah-wajah yang sombong dan jahat. Mereka menemukan juga
beberapa tempat kosong yang menandakan Charn berakhir sebelum waktunya. Mereka
juga menemukan sebuah bel, dan juga pengumuman
yang menantang untuk membunyikan bel tersebut dan juga peringatan untuk tidak
membunyikannya. Digory jatuh ke dalam tantangan tersebut dan membunyikannya,
meskipun ditentang oleh Polly. Bel itu kemudian membangunkan patung lilin yang terakhir,
yaitu Ratu Jadis yang sangat
jahat.
Sang ratu menceritakan bagaimana ia dan saudara perempuannya terlihat perang
saudara. Perang tersebut merupakan perang terakhir yang sekaligus menghancurkan
dunia tersebut. Untuk memenangkan perang tersebut, Jadis menggunakan rahasia
"Kata Kemalangan". Kutukan ini membuat semua kehidupan di Charn
musnah kecuali hidupnya. Ratu Jadis sendiri akan duduk seperti patung di aula
besar sampai seseorang datang untuk membunyikan bel. Anak-anak tersebut ketika
mengetahui kejahatan ratu Jadis, mencoba untuk lari kembali ke Hutan antara
dunia-dunia. Namun, Jadis bisa kembali bersama mereka dengan menarik rambut
Polly ke hutan tersebut lalu ke London. Digory dan Polly berusaha untuk
memindahkan Jadis ke dunia lain dan akhirnya berhasil melakukannya, meskipun
dengan tanpa sengaja yang bernama Strawberry.
Digory membawa
seluruh rombongan tersebut ke mata air yang terdekat, karena mengira mata air
tersebut akan membawa mereka ke Charn. Namun pada kenyataannya, mereka masuk ke
sebuat dunia yang gelap dan kosong. Jadis mengenali bahwa dunia itu adalah
dunia yang belum diciptakan. Namun, tidak lama kemudian, mereka mendengar
nyanyian yang kelihatannya membuat bintang menjadi bersinar dan matahari menjadi terbit. Para pengunjung
sekarang bisa melihat bahwa yang bernyanyi adalah seekor singa yang agung, Aslan. Mereka melihat Aslan memberikan kehidupan ke dunia tersebut dengan
menciptakan tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan. Aslan menciptakan semuanya dari tidak ada
menjadi ada. Namun, Jadis yang takut melihat Aslan menyerang Aslan dengan tiang
besilampu yang dibawanya dari London. Kejadian tersebut sama
sekali tidak mengganggu Aslan dan Jadispun melarikan diri. Tiang lampu yang
terjatuh di tanah Narnia yang muda, tumbuh menjadi sebuah tiang lampu yang
menyala. Aslan lalu memilih beberapa hewan dan membuat mereka menjadi binatang
yang pintar dan bisa berbicara, dan memberikan mereka kekuasaan atas
binatang-binatang yang lain.
Aslan lalu mengirim
Digory ke sebuah perjalanan untuk mengambil sebuah apel untuk melindungi Narnia dan untuk menebus kesalahannya yang telah
membawa penyihir jahat Jadis ke dunia baru Narnia. Polly, Digory dan Strawberry (yang sudah diubah Aslan menjadi seekor
kuda bersayap dan dinamai Fledge) terbang ke pegunungan yang sangat jauh untuk mengambil apel tersebut
dari sebuah taman yang berpagar.
Ketika Digory mengambil apel tersebut dan bersiap-siap untuk pergi, ia melihat
Jadis yang sudah berada di taman itu sebelum mereka. Ia menghasut Digory untuk
memakan apel tersebut dan menjadi selamanya muda, dan juga dengan diam-diam
mengambil satu buah untuk dibawa kembali ke London untuk menyembuhkan ibunya
yang sakit keras. Jadis sendiri sudah memakan sebuah apel dan menjadi abadi.
Meskipun tergoda untuk mencuri satu apel untuk menyelamatkan ibunya, Digory
yakin ibunya sendiri tidak akan mengijinkan ia mencuri. Karena itu, ia memegang
janjinya kepada Aslan dan kembali ke Narnia untuk menyerahkan apel tersebut.
Aslan lalu
memberitahu Digory bahwa ia telah melakukan tugasnya dengan baik dan
memerintahkannya untuk melempar apel tersebut ke tepi sungai. Aslan lalu menobatkan raja dan ratu Narnia yang pertama (Frank dan
istrinya Helen yang dipindahkan secara ajaib dari bumi ke dunia
Narnia).Sementara itu, sebuah pohon baru muncul dari tempat Digory melemparkan
apel tersebut. Aslan menjelaskan bahwa pohon tersebut akan melindungi Narnia
dari penyihir jahat Jadis, karena ia telah mencuri sebuah apel dari pohon yang
asli dengan cara yang mementingkan diri sendiri dan hal tersebut membuatnya
membenci wangi dari pohon baru tersebut. Aslan memberitahu Digory bahwa jika ia
mencuri apel tersebut sesuai usulan Jadis, maka ibunya akan sembuh, namun akan
datang hari dimana ibunya berharap ia lebih baik mati dalam penyakitnya. Digory
lalu diberi sebuah apel dari pohon baru tersebut untuk diberikan kepada ibunya.
Digory, Polly dan paman Andrew kemudian dikirim oleh Aslan ke Hutan antara
Dunia-dunia, lalu kembali ke London. Digory memberikan apel tersebut kepada
ibunya, dan ibunya menjadi sembuh. Digory lalu menguburkan Sisa apel tersebut
di halaman belakang. Lalu ia juga menguburkan cincin-cincin ajaib sesuai dengan
instruksi Aslan agar tidak disalahgunakan di masa depan.
Sisa apel itu lalu
tumbuh menjadi sebuah pohon, dimana bertahun-tahun kemudian pohon tersebut
tumbang karena badai besar. Digory
yang sekarang sudah menjadi profesor yang berumur tidak tega untuk menjadikan
batang pohon tersebut menjadi kayu bakar. Ia lalu membuat sebuah lemari dari
batang pohon itu, dimana lemari tersebut menjadi cerita di "Sang
Singa, Sang Penyihir dan Lemari"
Unsir Instirstik:
·
Tema : Kebaikan melawan
Kejahatan
·
Tokoh
& Penokohan :
o Aslan : Protagonis, karena merupakan
pencipta Narnia yang melindungi penduduk dunia itu dan membantu menyembuhkan
ibu Digory
o Penyihir
Putih : Antagonis,
Karena menghancurkan negeri charn dan punya niat jahat kepada digory dan
polly
o Digory : protagonis ,karena selalu ingin
tahu dan menyelamatkan polly yang terjebak di hutan aantar dunia
o Polly :
Protagonis,karena selalu ingin tahu dan membantu digory mengambil apel ajaib
untuk ibunya
o Strawberry/Fledge :
Protagonis, karena membantu mengantar digory dan Polly mengambil buah ajaib
o Paman Andrew : Antagonis, karena menjebak
polly dan Digory agar memasuki hutan antar dunia dan punya niat buruk dalam
Narnia
o Si
kusir/Raja : Protagonis,karena mempunyai sifat penyayang pada binatang-binatang
di Narnia,
o Helen/Ratu
: Protagonis, karena merupakan istri yang berbakti pada suaminya raja Frank
o Bibi
Letty : Protagonis, karena dialah yang merawat ibu digory saat sakit
o Ibu
digory: Protagonis, Karena Tetap menyayangi anaknya walaupun sedang sakit
·
Perwatakan:
o Aslan : pernyataan langsung penulis
Dengan auman yang indah dengan perlahan aslan
menciptakan narnia
o Penyihir
Putih : Perwatakan fisik
dan dialog antar tokoh
Dengan
wajah cantik yang mengerikan itu.lalu penyihir itu mengatakan kepada polly dan
digory bahwa dengan mantranya dia telah menghancurkan negeri Charn
o Digory dan Polly: dialog antar tokoh.
Yaitu:
polly:memangnya pamanmu itu benar-benar gila?
Digory:entahlah,tapi
bila memnag tidak gila ,kenapa? Pasti dia menyimpan misteri?
Polly:wah,aku
tak menyangka rumahmu begitu menarik
o Strawberry/Fledge :
secara tidak langsung
Saat fledge diminta aslant untuk mengantar digory
dan polly ke tanah kebeliaan.
o Paman Andrew : Secara tidak langsung
Saat
digory dan polly memasuki kamar paman Andrew. Dia langsung meminta polly
memakai cincin ajaib yang dibuatnya
o Si
kusir/Raja : Secara tidak langsung
Si kusir dengan senang hati menerima
permintaan aslant untuk jadi raja karna perlakuannya menyayangi binatang
o Helen/Ratu
: Secara tidak langsung
Dengan senang hati menerima jabatan menjadi
ratu demi suaminya
o Bibi
Letty : Secara langsung
Pernyataan “Bahwa sekarang bibi letty yang
selalu mengurus kebutuhan ibuku
o Ibu
digory: perilaku tokoh
Perilaku ibu digory yang hanya terbaring
lemas di tempat tidurnya
·
Latar :
o Tempat:
§ Narnia, Charn, Hutan antara dunia-dunia, Rumah
Digory, Alun-alun kota London
o Waktu:
§ Pagi,Siang, Malam
o Suasana:
§ Menyenangkan, Menegangkan, Menyedihkan
·
Plot/ alur :
Maju Mundur
·
Amanat :
Lakukanlah sesuatu sebaik mungkin dan jangan mengecewakan orang lain, janganlah
serakah
·
Sudut Pandang :Orang
Ketiga
Unsur Ekstrinstik:
·
Unsur Kebudayaan : Kebudayaan London kuno
saat masih terjadi perang dunia mengandung unsure kebudayaan tradisional khas
eropa dahulu
RESENSI
NOVEL
99
Cahaya di Langit Eropa
Perjalanan Menapak Jejak Islam di Eropa
Judul
: 99 Cahaya di Langit Eropa
Penulis
: Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra
Penerbit : PT
Gramedia Pustaka Utama
Cetakan :
Pertama, Juli 2011
Tebal
: x + 412 halaman
Buku
ini berisi kisah-kisah perjalanan kedua penulis selama berada di Eropa. Hanum
dan Rangga tinggal selama 3 tahun di Eropa saat Rangga mendapat beasiswa
program doktoral di Universitas di Austria. keduanya berkesempatan menjelajahi
eropa bersama dengan teman-teman baru yang mereka temui di eropa mereka
menemukan keindahan eropa yang tidak sekadar hanya Menara Eiffel, Tembok
Berlin, Konser Mozart, Stadion Sepakbola San Siro, Colloseum Roma atau
gondola-gondola di Venezia. Namun, mereka menemukan keindahan lain dari Eropa,
mereka menjelajah sejarah dan menemukan bahwa Islam pernah berjaya di tanah
itu.
Eropa dan islam pernah menjadi pasangan serasi. Namun, ketamakan manusia membuat dinasti itu runtuh. melalui buku ini, penuli ingin menceritakan tentang beberapa tempat dimana Islam mempunyai kisah yang cukup menarik didalamnya. kisah-kisah dari beberapa tempat didalamnya yang bisa membuat penulis dan pembaca enggan untuk melakukan kesalahan yang sama. tempat itu antara lain Wina (austria), Paris (Perancis), Granada dan Cordoba (andalusia/Spanyol), dan Istanbul (turki).
Cerita berawal dari pertemuan Hanum dengan seorang muslimah Turki di kelas les bahasa Jerman di Austria bernama Fatma. Persaudaraan seiman membuat mereka cepat akrab apalagi di negara dengan islam sebagai minoritas. Muslimah Turki tersebut mencoba menebus kesalahan kakek moyangnya yang gagal menaklukan Austria untuk memperluas kekuasaan Ottoman Turki dengan pedang dan perang. kini Muslimah itu ingin menyebarkan islam dengan menjadi agen islam yang baik dengan senyum dan kerendahan hati. Muslimah Turki itu pun mengisahkan bagaimana sang kakek moyang gagal menaklukan wina (austria) dan menjadikan antiklimaks dari kejayaan Islam dinasti Ottoman. Muslimah itu pula yang menceritakan beberapa sejarah yang mungkin tidak banyak orang yang mengetahuinya. seperti roti croissant bukan dari Perancis, melainkan dari Austria sebagai lambang takluknya Turki dan Cappucino bukan dari Itali, namun dari Turki yang biji kopinya tertinggal ketika gagal menaklukan wina.
Hanum pun makin tertarik dengan saudara barunya dan tentang sejarah Islam lebih jauh. mereka pun bertekad untuk menapaki jejak Islam lainnya di Eropa. Namun, takdir berkata lain dan membuat Hanum hanya ditemani suaminya untuk menjelajahi tempat-tempat lain.
Tempat kedua yang diceritakan penulis adalah Paris, Perancis. kota ini dikenal City of lights, yang berarti pusat peradaban Eropa. Di Paris, Hanum bertemu dengan seorang mualaf, Marion Latimer yang bekerja sebagai ilmuwan di Arab World Institute Paris. Marion menunjukkan kepada penulis bahwa Eropa adalah pantulan cahaya kebesaran Islam. Eropa menyimpan harta karun sejarah Islam yang luar biasa berharganya. Seperti kufic-kufic pada keramik yang berada di musse louvre. Yang lebih mencengangkan Hanum, pada lukisan Bunda Maria dan Bayi Yesus, hijab yang dipakai Bunda Maria bertakhtakan kalimat tauhid, Laa ilaaha illallah.
Selain benda-benda 'kecil' didalam musee louvre, Marion juga memberi tahu tentang Voie Triomphale atau Jalan kemenangan yang dibuat Napoleon Bonaparte, tempat dua gerbang kemenangan (arc du triomphe) yang sangat megah. menurut Marion, bila ditarik garis lurus imajiner maka akan menghadap arah kiblat. Mungkin akan menjadi konspirasi apabila Eropa mengakui Napoleon beragama Islam, tp kedekatan beliau dengan Islam tak terbantahkan. Selain itu, Jenderal kepercayaan Napoleon, Francois Menou mengucapkan Syahadat setelah menaklukan mesir dan syariat-syariat islam juga menginspirasi Napoleonic Code.
Setelah ke Paris, mereka selanjutnya menjelajahi Cordoba dan Granada. Dua kota di andalusia yang menurut beberapa ahli adalah True City of Lights. Cordoba merupakan ibukota Andalusia dimana peradaban Eropa dimulai. pada kota ini berkembang ilmu pengetahuan dan menginspirasi kota-kota lain di Eropa. Pada masa keemasan itu, Cordoba bukan negara islam seluruhnya, namun toleransi antar agama menjadi suatu landasan kuat hingga menjadi kota yang sangat dikagumi sekaligu membuat iri kota-kota lai. di Cordoba terdapat Mezquita, yaitu masjid besar yang menjadi Kathedral setelah jatuh ke tangan Raja Ferdinand dan ratu Isabela. Sementara itu Granada adalah kota terkahir dimana islam takluk di daratan Eropa. di Granada terdapat benteng megah yang menjelaskan betapa megahnya Islam di masa keemasan.
Selanjutnya mereka berkesempatan menjelajahi Istanbul. Istanbul/kontatinopel adalah saksi sejarah dimana Islam pernah memiliki masa keemasan. Pada masa itu, luas wilayah Islam lebih luas dari kerajaan Romawi. Namun, di Turki tidak ditinggalkan istana yang megah, bukan karena tidak mampu melainkan karena Sultan mereka mencontohkan kesederhanaan. Sesuatu hal yang mulai dilupakan pemimpin-pemimpin saat ini. di Turki juga terdapat Hagia Sophia, bekas gereja besar dan sempat dijadikan masjid. Namun kini telah dijadikan museum oleh pemerintah Turki.
Perjalanan-perjalanan ini membuat penulis menemukan titik awal dan kembali menemukan tujuan hidupnya, Allah Swt. Penulis kemudian melakukan perjalanan Haji yang penuh khidmat.
Eropa dan islam pernah menjadi pasangan serasi. Namun, ketamakan manusia membuat dinasti itu runtuh. melalui buku ini, penuli ingin menceritakan tentang beberapa tempat dimana Islam mempunyai kisah yang cukup menarik didalamnya. kisah-kisah dari beberapa tempat didalamnya yang bisa membuat penulis dan pembaca enggan untuk melakukan kesalahan yang sama. tempat itu antara lain Wina (austria), Paris (Perancis), Granada dan Cordoba (andalusia/Spanyol), dan Istanbul (turki).
Cerita berawal dari pertemuan Hanum dengan seorang muslimah Turki di kelas les bahasa Jerman di Austria bernama Fatma. Persaudaraan seiman membuat mereka cepat akrab apalagi di negara dengan islam sebagai minoritas. Muslimah Turki tersebut mencoba menebus kesalahan kakek moyangnya yang gagal menaklukan Austria untuk memperluas kekuasaan Ottoman Turki dengan pedang dan perang. kini Muslimah itu ingin menyebarkan islam dengan menjadi agen islam yang baik dengan senyum dan kerendahan hati. Muslimah Turki itu pun mengisahkan bagaimana sang kakek moyang gagal menaklukan wina (austria) dan menjadikan antiklimaks dari kejayaan Islam dinasti Ottoman. Muslimah itu pula yang menceritakan beberapa sejarah yang mungkin tidak banyak orang yang mengetahuinya. seperti roti croissant bukan dari Perancis, melainkan dari Austria sebagai lambang takluknya Turki dan Cappucino bukan dari Itali, namun dari Turki yang biji kopinya tertinggal ketika gagal menaklukan wina.
Hanum pun makin tertarik dengan saudara barunya dan tentang sejarah Islam lebih jauh. mereka pun bertekad untuk menapaki jejak Islam lainnya di Eropa. Namun, takdir berkata lain dan membuat Hanum hanya ditemani suaminya untuk menjelajahi tempat-tempat lain.
Tempat kedua yang diceritakan penulis adalah Paris, Perancis. kota ini dikenal City of lights, yang berarti pusat peradaban Eropa. Di Paris, Hanum bertemu dengan seorang mualaf, Marion Latimer yang bekerja sebagai ilmuwan di Arab World Institute Paris. Marion menunjukkan kepada penulis bahwa Eropa adalah pantulan cahaya kebesaran Islam. Eropa menyimpan harta karun sejarah Islam yang luar biasa berharganya. Seperti kufic-kufic pada keramik yang berada di musse louvre. Yang lebih mencengangkan Hanum, pada lukisan Bunda Maria dan Bayi Yesus, hijab yang dipakai Bunda Maria bertakhtakan kalimat tauhid, Laa ilaaha illallah.
Selain benda-benda 'kecil' didalam musee louvre, Marion juga memberi tahu tentang Voie Triomphale atau Jalan kemenangan yang dibuat Napoleon Bonaparte, tempat dua gerbang kemenangan (arc du triomphe) yang sangat megah. menurut Marion, bila ditarik garis lurus imajiner maka akan menghadap arah kiblat. Mungkin akan menjadi konspirasi apabila Eropa mengakui Napoleon beragama Islam, tp kedekatan beliau dengan Islam tak terbantahkan. Selain itu, Jenderal kepercayaan Napoleon, Francois Menou mengucapkan Syahadat setelah menaklukan mesir dan syariat-syariat islam juga menginspirasi Napoleonic Code.
Setelah ke Paris, mereka selanjutnya menjelajahi Cordoba dan Granada. Dua kota di andalusia yang menurut beberapa ahli adalah True City of Lights. Cordoba merupakan ibukota Andalusia dimana peradaban Eropa dimulai. pada kota ini berkembang ilmu pengetahuan dan menginspirasi kota-kota lain di Eropa. Pada masa keemasan itu, Cordoba bukan negara islam seluruhnya, namun toleransi antar agama menjadi suatu landasan kuat hingga menjadi kota yang sangat dikagumi sekaligu membuat iri kota-kota lai. di Cordoba terdapat Mezquita, yaitu masjid besar yang menjadi Kathedral setelah jatuh ke tangan Raja Ferdinand dan ratu Isabela. Sementara itu Granada adalah kota terkahir dimana islam takluk di daratan Eropa. di Granada terdapat benteng megah yang menjelaskan betapa megahnya Islam di masa keemasan.
Selanjutnya mereka berkesempatan menjelajahi Istanbul. Istanbul/kontatinopel adalah saksi sejarah dimana Islam pernah memiliki masa keemasan. Pada masa itu, luas wilayah Islam lebih luas dari kerajaan Romawi. Namun, di Turki tidak ditinggalkan istana yang megah, bukan karena tidak mampu melainkan karena Sultan mereka mencontohkan kesederhanaan. Sesuatu hal yang mulai dilupakan pemimpin-pemimpin saat ini. di Turki juga terdapat Hagia Sophia, bekas gereja besar dan sempat dijadikan masjid. Namun kini telah dijadikan museum oleh pemerintah Turki.
Perjalanan-perjalanan ini membuat penulis menemukan titik awal dan kembali menemukan tujuan hidupnya, Allah Swt. Penulis kemudian melakukan perjalanan Haji yang penuh khidmat.
·
Unsur Instristik:
Tema :
menapak jejak islam di Eropa
Tokoh & Penokohan :
o Hanum: Protagonis,
karena merupakan mempunyai rasa keingin tahuan pada islam yang sangat besar
o Rangga : Protagonis, Karena bersama-sama hanum menjelajahi
eropa
o Fatma : protagonis ,karena dialah yang
pertama kali mengajak hanum menyusuri rahasia-rahasia kebesaran islam di eropa
o Eyse :
Protagonis,karena anak dari Fatma yang selalu menuruti perkataan ibunya.
o Selim : Protagonis,
karena membantu Fatma dan menjelaskan segala yang diketahuinya tentang islam di
eropa
o Paul: Antagonis,karena telah menghina
kerajaan turki yang pernah berkuasa
o Imam
Hashim : Protagonis,karena menjelaskan tentang
islam di daerah Wina.
o Natalie
Dewan:Protagonis, karena merupakan agen muslim sejati yang tidak hanya
mempromosikan islam bukan hanya dari mulut tapi dari perbuatannya.
o Marion:
Protagonis Karena membantu Hanum menjelajahi eropa.
o Gomez:
Protagonis karena mengantar rangga dan hanum ke tempat-tempat sejarah islam di
eropa.
o Hasan:
Protagonis, karena sudah menjadi agen muslim yang baik di spanyol
o Sergio:
Protagonis, Karena menjadi pemandu yang baik dalam menjelaskan
·
Perwatakan:
o Hanum: Secara
langsung
o Rangga : secara langsung
o Fatma : Secara langsung
o Eyse : Secara
langsung
o Selim : Secara
langsung
o Paul: Dialog dalam novel
o Imam
Hashim : secara tidak langsung
o Natalie
Dewan:Secara langsung
o Marion:
Secara langsung
o Gomez:
Secara langsung
o Hasan:
Secara langsung
o Sergio:
secara langsung
·
Latar :
o Tempat:
§ Austria,Granada,
Cordoba, Paris,Mekkah
o Waktu:
§ Pagi,Siang, Malam
o Suasana:
§ Menyenangkan, Menegangkan, Menyedihkan
·
Plot/ alur :
Maju Mundur
·
Amanat :
Jadikanlah sejarah menjadi pelajaran berharga bagi kita generasi muda muslim
·
Sudut Pandang :Orang
Pertama
· Unsur Ekstrinstik:
Nilai Kebudayaan: bahwa pada novel ini dicetakan orang
Indonesia yang menemukan berbagai bukti kebudayaan-kebudayaan islam di Eropa
Komentar
Posting Komentar