Sistem koloid terdiri dari dua fase, yaitu fasa dispersi dan
medium pendispersi. Kedua fasa tersebut, dapat berwujud zat cair, zat padat
atau berwujud gas. Berdasarkan hubungan antar fase dispersi dan
medium dispersi, maka koloid dapat kita kelompokan menjadi berikut:
1. Koloid yang dibentuk oleh fasa terdispersinya
gas dalam medium pendispersinya cair adalah buih atau busa. Contoh untuk koloid
ini adalah putih telur yang dikocok dengan kecepatan tinggi.
2. Buih atau busa padat adalah jenis koloid yang
fasa terdispersinya gas dan medium pendispersinya padat, jenis koloid ini dapat
berupa batu apung dan karet busa.
3. Koloid dengan fasa terdispersi cair dan medium
pendispersinya gas dikenal dengan aerosol cair. Contoh koloid ini adalah kabut,
awan, pengeras rambut (hair spray) dan parfum semprot.
4. Emulsi merupakan jenis koloid yang dibentuk
oleh fasa terdispersi cair di dalam medium pendispersi cair. Emulsi dapat kita
temukan seperti susu, santan, mayonaise dan minyak ikan.
5. Koloid yang disusun oleh fasa terdispersi cair
dalam medium pendispersi padat disebut dengan emulsi padat atau gel. Koloid ini
sering kita jumpai dalam keju, mentega, jeli, semir padat ataupun lem padat.
6. Aerosol padat merupakan yang disusun oleh fasa
terdispersi padat dengan medium dispersinya berupa gas. Contohnya asap dan debu
di udara.
7. Sol merupakan koloid yang fasa terdispersinya
berwujud padat dengan medium pendispersinya berwujud cair. Sol paling banyak
kita jumpai seperti, agar-agar panas, cat, kanji, putih telur, sol emas, sol
belerang, lem dan lumpur.
8. Jenis koloid yang terakhir adalah koloid yang
memiliki fasa terdispersi dan medium pendispersinya zat padat, jenis koloid ini
disebut dengan sol padat. Contoh sol padat adalah; batuan berwarna, gelas
berwarna, tanah, perunggu, kuningan dan lain-lain.
Seperti pada Tabel berikut:
terimakasih kunjungi Blog materi
BalasHapusMksh atas blognya, membantu
BalasHapusMakasih buat bantuannya
BalasHapus